PURBALINGGA - Gotong royong sebagai salah satu bentuk kearifan lokal sekaligus sebagai kekuatan besar bangsa indonesia yang merupakan warisan budaya kategori warisan budaya tak benda atau intangible, yaitu tak memiliki kepadatan atau tidak berbentuk dapat dengan mudah punah jika tidak terus dilestarikan seiring perkembangan zaman yang kini makin modern, sehingga disinyalir telah membuat kondisi beberapa kelompok masyarakat cenderung menjadi individualistis dan materialistis.
Namun anggapan budaya gotong royong mulai punah tak berlaku sepenuhnya di masyarakat, dengan kesadaran bersama menemui kendala yang ada di lingkungannya, warga Desa Toyareka Kecamatan Kemangkon bersama warga Kelurahan Bojong Kecamatan/Kabupaten Purbalingga dan Babinsa serta Perangkat Desa dari kedua desa/kelurahan tersebut melaksanakan swadaya gotong royong perbaikan dan pelebaran jembatan sebagai akses jalan tani yang kondisinya telah mulai tak layak untuk dilewati, Minggu, (15/5/2022).
Gotong royong diikuti oleh 200 orang warga kedua desa/kelurahan tersebut, mereka bahu membahu memperbaiki dan melebarkan Jembatan Kali Gringsing yang merupakan penghubung antara Desa Toyareja dengan Kelurahan Bojong.
Kondisi jembatan tersebut dikhawatirkan warga sekitar karena kondisinya sudah rusak dan tidak layak untuk dilewati.
Baca juga:
Sifat Egoisme Dapat Menghancurkan Hubungan
|
Menyikapi hal itu, warga masyarakat berinisiatif bergotong royong untuk melakukan perbaikan sekaligus pelebaran yang bersifat swadaya dan partisipasi masyarakat agar jembatan tersebut bisa dilewati kembali sekaligus untuk mendukung akses jalan tani.
Suasana kebersamaan terasa kental diantara warga masyarakat saat gotong royong, rangka cor besi beton untuk jembatan dirakit, papan pengecoran disusun rapi dan mulai dilakukan pengecoran bersama.
Menurut Sugiman, S.H Kasi Pemerintahan Kelurahan Bojong, menyampaikan aksi gotong royong ini untuk perbaikan dan pelebaran jembatan yang semula lebar 120 cm akan diperlebar menjadi 150 cm dengan menggunakan besi beton dengan ketebalan cor 10 cm. Kegiatan ini merupakan swadaya dan partisipasi baik dari warga Desa Toyareja maupun Kelurahan Bojong menyumbang sesuai kemampuan masyarakat.
“Kegiatan gotong royong ini untuk memperbaiki dan melebarkan Jembatan Kali Gringsing secara sukarela dan sekaligus pembersihan jalan, ” terangnya.
Sementara, Serma Sakuri Babinsa Koramil 06/Kemangkon untuk wilayah Desa Toyareka yang turut dalam kegiatan tersebut menyebut, keberadaan jembatan tersebut memang cukup penting bagi warga walaupun bukan akses satu-satunya tapi merupakan jalan pintas yang bisa mempercepat aksesibilitas masyarakat.
“Merupakan akses penting, selain untuk lalu lintas warga jembatan tersebut juga merupakan akses jalan tani bagi kedua wilayah tersebut, ” tuturnya.
Ia menambahkan pekerjaan pelebaran jembatan sudah mencapai 70 persen dan kegiatan akan dilanjutkan esok hari Senin, 16 Mei 2022.
“Sementara jembatan ditutup, karena kondisi pengecoran masih basah dan belum bisa dilewati warga, ” pungkasnya. (SF/RP)